![]() |
Di akses dari: IG: mits_patil |
Seperti yang dikatakan sastrawan Indonesia Pramoedya Ananta Toer dalam bukunyan yang berjudul "Semua Anak Bangsa" bahwa "Sejarah dunia adalah sejarah orang muda, jika angkatan muda mati rasa, matilah semua bangsa". Demikianlah yang di katakan seorang penulis novel tersebut.
Kiranya hal itu cocok menjadi nasihat bagai pemuda Indonesia saat ini khususnya mereka yang dilahirkan di desa.
Dalam catatan sejarahnya, perjuangan bangsa Indonesia, memang tidak lepas dari peran besar pemuda atau kaum muda.
Mereka yang senantiasa mengusung ide-ide baru dalam mengawal jalannya negara/pemerintahan. 91 tahun sudah, terhitung sejak 28 Oktober 1928 yang sering di peringati oleh kaum muda sebagai momen "Sumpah Pemuda".
Para pemuda saat itu sadar bahwa perlu adanya gerakan kolektif serta identitas bersama untuk melawan penjajah. Oleh karena itu, para pejuang muda saat itu rela menghilangkan latarbelakang atau kepentingan yang melekat pada dirinya.
Melihat sejarah Sumpah Pemuda, kita bisa memetik pelajaran, bahwa pemuda selalu melakukan aktivitas perjuangan yang bersungguh- sungguh. Pemuda juga yang menjadi penggerak dan pelopor perubahan disetitap hal yang terjadi di berbagai tempat perjunagan.
Pergerakan dari Pemuda
Pernyataan yang sering di terima oleh generasi bangsa saat ini begitu banyak. Seperti dimana peran pemuda dan apa kabar pemuda Indonesia hari ini?
Sungguh ironis, ketika banyak pemuda yang tidak mampu bahkan mau memahami apa yang ada di sekitarnya seperti memeahami masyarakat.
Kini tidak sedikit pemuda yang mulai terpecah karena beda pandangan, termasuk beda pilihan di tahun politik yang berdampak pada perseteruan dan perpecahan, bukan persatuan.
Disinilah banyak pemuda yang lupa bahwa perbedaan sebagai karunia yang diberikan sekaligus menjalankan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai pemuda yang lahir dari desa, tentu kita tidak memberikan peran yang lebih luas. Reflekasi diri, insyaf dan sadar akan tanggungjawab ialah bagian dari proses membangkitkan gerakan dari diri sendiri dengan syarat bisa memahami apa yang di inginkan oleh masyarakat di desa.
Tulisan ini bermaksud ingin mengajak para pemuda Indonesia khususnya pemuda di desa, bahwa sesungguhnya kita adalah pemegang tampuk kepemimpinan yang akan adatang, bahwa ditangan kita nasib bangsa Indonesia dan desa di tentunkan.
Pemuda sejatinya selalu menjadi warna dalam mencetak sejarah. Merekalah yang senantiasa mengetahui bagaimana masadepanya sebagai penerus perjuangan agar kehidupan di desa tidak hanya di kuasai oleh elit-elit tertentu yang satu golongan.
Sebagaimana di sampaiakn dalam buku bukunya "Java In a Time of Revolution: Occupation & Resistance" yang di tulis oleh seorang Indonesianis, Ben Anderson, ia menyampaikan bahwa sejarah Indonesia adalah sejarah yang selalu di bahwh oleh pergerakan pemuda.
Penulis: Romadon Muhammad (Penulis saat ini aktif di Gerakan Keplik Berdikari) Keplik Indah Rt. 01.02 Rw.VI Desa Lebakgowah
Admin: S.R/T
KOMENTAR